#1

Halo.
Sejak September lalu, gue bergabung dengan sebuah kepanitiaan yang bisa dibilang umurnya masih cukup muda di kampus. Sebut saja nama kami JWR.
Bukan, bukan JEWER, JAWIR, atau apapun yang terlintas di pikiran kalian. Kami adalah JAWARA.

Gue masih ingat dengan jelas awal terjerumusnya gue ke dalam jurang tak berdasar ini. Gue menghampiri Kak Ryani yang duduk di pinggir tangga dan senior cowok di sebelahnya --yang sekarang gue kenal sebagai Project Officer kami--. Gue wawancara keesokan harinya dengan Kak Ryani yang juga mentor ospek fakultas gue. Saat pertemuan seluruh anggota JWR yang pertama kalinya, gue sangka kepanitiaan ini (hanya) akan seperti kepanitiaan yang lainnya. Briefing, kerja, ketawa-ketawa, bubar.

Gue salah besar.

Ternyata seluruh diksi di kamus paling tebal pun masih gak bisa mendeskripsikan betapa keren dan sintingnya kami.

Tadinya gue cuman optimis sama bagian gue, tapi ya memang semua butuh proses. Dibikinlah #TeamBuilding yang dibilangnya tempatnya di Puncak atau Anyer.
Yah, namanya juga mahasiswa, Puncak dan Anyer hanyalah wacana.
Acaranya di kampus, kami nginep, tapi beneran deh, sesederhana apapun tempatnya kalo orang-orangnya nyenengin ya gak masalah.
Bahkan iuran 20.000 aja belom gue bayar #melipir
Ada juga bunga-bunga asmara bertebaran di antara beberapa dari kami. #dangdut

Serius, gue rasanya pengen taro di sini semua percakapan dan kejadian tolol yang sudah kami alami. Tapi sayang, tendensi short-term memory gue gak membantu dalam hal ini. Mungkin setelah ini Evernote gue bakal penuh sama percakapan kami.


JWR dibentuk oleh para pendahulu kami untuk mendukung para kontingen fakultas kami. Gak ada yang nyangka nama ini akan menjadi bagian yang sangat besar dalam hidup seorang mahasiswa baru berkacamata ini.

Kenalin, keluarga baru saya:

This entry was posted on Sunday, November 23, 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply