Flashback pt. 1

Disclaimer: ini gak bakal jauh-jauh ceritanya dari sekolah.

Harus gue akui bahwa semester 5 adalah masa-masa paling indah and least dangerous among all 6 semesters I got. There was my favorite lesson with my favorite teacher, hence it made every other shit went smoothly (iya, bahkan Matematika 4 that felt like hell didn't feel so much like one). It's true ketika lo sudah dedicating yourself for something, storm, fire, landslides, flood (lah Avatar??) couldn't even bother your mind.

Kayaknya juga paling banyak cerita gesrek pas semester ini, tapi yah...... sayangnya gue sangat payah dalam nginget-nginget suatu hal. Paling ntar ini post gue edit ditambah-tambah yang gue inget hehe.

Biologi semester 5 ini paling banyak praktek, 2 Biologi sebelumnya gue hanya menjadi budak tugas dan budak penghargaan fana untuk sekolah (dan nilai gue tetep 76 fak) (gak bersyukur) (padahal banyak yang klinik). Nah ada satu praktek di mana ini rada-rada sulit buat dilupain.

Jadi, materi praktek kita itu.... *buka binder* menguji hasil fermentasi ragi gitu lah. Praktek ragi ini emang set-nya paling ribet (+ harus ngerakit from scratch sendiri) dan berhubung gue gak bisa gambar yhaa lanjutkan baca ini aja. Jadi harus ada termometer yang dimasukkan ke labu Erlenmeyer, dengan catatan itu gak boleh ada udara keluar masuk. Gimana caranya dong? Jadi udah ada sumbat gabus (no, don't think of those OVJ props--think of wine corks) dengan lubang di tengahnya yang pas, pas banget untuk si termometer ini (also don't think of the one in cold syrup ads, think of those in your chem/bio lab, the long, thin, glass-made ones, yes, that's it) untuk masuk ke labu Erlenmeyer.

Si bapak udah bilang ini masukkin termometernya jangan didorong paksa pake tangan ya nak, nanti takutnya malah patah, ini masukkinnya diputer pelan-pelan aja *sambil nyontohin* nah bisa kan.

Yaudah deh kita lalu sibuk merakit dan menyiapkan bahan-bahannya, lagi asik-asik eeee tiba-tiba terdengar suara gaduh di belakang (sori kita basis depan).
"Apaan tuh??"
"Siapa tuh?"
"Bus lo kenapaaaa?"
"Anjir Abus"
"Abusssssss"
"Hah apaan dah"

Lah ngapa nih si Abus disebut-sebut, tersangka lalu maju ke depan ditemani ke Ado lalu disuruh si Bapak untuk ke UKS. Dari kabar burung yang beredar (30 orang doang pake kabar burung segala ler), si Abus did exactly what si bapak told us not to do. Iya, doi beneran masukkin termometernya diteken pake tangan dari atas, terus patah, dan oh jelas dong patahannya kena telapak tangan+telunjuknya Abus.
Setelah praktek, gue penasaran dong ke crime scene to find some evidence, anjir termometer ni patahnya dahsyat juga kayak pager rumah pejabat, TERUS ADA DARAH BERCECERAN DONG DI LANTAI, splattered blood doang sih tapi tetep aja.....
Kebetulan abis pelajaran itu tuh istirahat solat, yaudah w sama Elsa Tasya ke kantin, terus pas ke depan ketemu Abus, ternyata dia dirujuk ke rumah sakit buat dijait..... stitches man anjir...... terus doi pas gue tanya tadi rasanya apa dia jawabnya pusing gue lemes pas kena and I'm telling you he is one of the tough guys biarpun kurus. Gue suruh cabut aja tapi gak mau karena abis itu ulangan matematika.
Balik dari rumah sakit Abus jadi artis dikelilingin gitu. Guru-guru juga sampe tau. Terus kalo gak salah dia juga gak jadi ulangan gara-gara tangannya gak bisa nulis terus Bu Sumi kasian...........

---------------------------

Sebenernya kelas gue gak pernah beres kalo praktikum Biologi. Cuman biologi loh yang lain mah waras-waras aja outstanding malah #eits. Setiap praktikum PASTI ada yang pecah, sampe ujian praktik yang sepenting itu tetep ada yang pecah :"(
Mari kita lihat daftarnya.
Egan -- Tabung reaksi (standar)
Mega -- Respirometer (naik kelas)
Abus -- Termometer (dahsyat)
Pujo -- Beaker (ini gara-gara terlalu semangat goyanginnya)
Arya -- Lumpang kalo gak salah (ini pas ujian praktik)
Aduh gue lupa yang lain.....

Kayaknya sebenernya banyak kesalahan tapi minor dan gak mencolok. Dasar kelas goblox. Untung kelompok gue gak pernah kenapa-kenapa yaa paling waktu itu hydrogen peroxide tumpah dikit eeeee yha gitu lah.

To be continued (I wish).....

This entry was posted on Thursday, July 31, 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply